Aku telah melihatmu, berdiri di pinggiran jalan memperhatikan kendaraan yang berlari sepanjang gerimis. satu demi satu, dari matamu yang teduh telah kudengar jerit air mata. setiap kendaraan mengakhiri perjalanannya dengan deru yang hilang bersama gerimis itu dan memulai perjalanannya dari pintu matahari
sekarang, aku ingin meneruskan tidurmu (yang telah lama kau tinggalkan). menyambung - nyambung mimpi, hingga aku bisa menafsirkannya. kemuadian aku akan berjalan sendiri mencarimu. dengan roh, keringat dan air mata
mungkin aku gagal menemuimu. tapi aku akan menoreh matahari. barangkali masih ada setetes keringat untuk mengawali perjalanan yang lain, dan kemudian mengakhirinya. disini. " - D.M
**salah satu tulisan yang palingku suka dari seseorang yang bukan penulis tapi pandai menulis. salah seorang yang seringkali memberi inspirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar